Rabu, 06 April 2011

Tentang Mencintai

Disebutkan dalam sebuah hadits:
“Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW kemudian berkata: Hai Muhammad! Cintailah orang yang kamu kehendaki, tetapi ketahuilah sesungguhnya kamu akan berpisah darinya…”


Cinta… sebuah kata yang dulu menurutku terlalu “manja”. Aku teringat semasa kecil sewaktu kakakku dulu patah hati (ini dulu lho..sekarang kakakku “sehat sentosa” kok hehe..) karena gadis yang katanya dia cintai menikah dengan pria lain. Samar-samar… aku tidak terlalu mengingat moment  itu… tapi yang masih tersisa di ingatanku adalah bahwa waktu itu kakak berwajah murung, tidak terlalu banyak bicara, dan sepupuku tampak turut berduka cita atas “kehilangan yang mematahkan hati itu”
Beberapa tahun yang lalu, setiap ada yang mengalami patah hati karena cinta, dengan santai aku berkomentar: “santai aja kali…kayak udah mau mati aja…”. lagi-lagi,,,ini dulu...

Hmmm… sekarang aku kembali berpikir kenapa cinta begitu berpengaruh terhadap jiwa manusia??? Teringat akan berbagai ungkapan tentang cinta: cinta itu buta, mencintai bukan berarti memiliki, cinta butuh pengorbanan, de-el-el
Tapi di antara semua ungkapan tentang cinta, yang paling saya suka adalah yang ini: “Cinta tidak dapat didefinisikan, karena ketika cinta mulai didefinisikan, saat itulah cinta mulai kehilangan maknanya”

Dan yang ini: “Cintailah sesuatu karena Allah”

Sederhana. Setiap orang bisa dengan mudah berkata “Cintailah sesuatu karena Allah” tapi ketika kita disodorkan tantangan untuk mengaplikasikan kalimat itu, kita hanya bisa terdiam atau tersenyum kecut lalu berpikir: “Mencintai karena Allah? Itu susah! Bagaimana caranya???”

Ya… memang mencintai karena Allah tidak semudah mengatakannya. Terkadang ketika kita mencintai, saat itulah kita menjadi manusia egois. Kita selalu tak rela kalau impian kita memiliki “dia” seutuhnya terhalang oleh tembok takdir. Atau mengatas namakan cinta demi pencapaian kesenangan pribadi, nafsu. Tak perduli apa Allah ridho atau tidak, kita lebih memilih mengajak sang kekasih jauh dari Robbnya.

Untuk persoalan “mencintai” tiap orang punya pandangan masing-masing plus pengalaman masing-masing (betul apa benar?). Tapi yang perlu kita ingat sebagai hamba Allah yang tidak bisa tidak sudah menjadi fithrahnya merasakan cinta, semestinya kita mampu menempatkan cinta pada kedudukan yang selayaknya. Menempatkan Kecintaan pada Allah pada posisi teratas lebih dari segalanya.

Ada yang mencintai, tapi ketika cintanya ditolak, dukun pun bertindak. Ada juga yang mengaku mencintai tapi malah merusak keimanan orang yang dia cintai. Inikah Cinta???

Mencintai semestinya tidak egois. Mencintai itu MEMBERIKAN YANG TERBAIK, BUKAN MEMINTA YANG TERBAIK. Mencintai itu adalah ketika kita merelakan kepentingan pribadi demi melihat "dia" menjadi lebih baik. Singkat kata, IKHLAS adalah kunci mencintai karena Allah

Untuk yang sedang mencintai,  relakanlah setiap keegoisan pergi… Berikanlah yang terbaik dengan memudahkan "dia" mencapai ridha Ilahi….

Sumber: al-adibah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar