Rabu, 06 April 2011

MATA untuk Pria, TELINGA untuk Wanita























Mengapa iklan-iklan produk perawatan di TV kebanyakan diperuntukkan untuk wanita? Produk pemutih, minyak wangi, mascara, pelangsing, bahkan deodorant, seringnya menjadikan wanita sebagai sasaran konsumen. Yah, katanya agar si “dia” lebih tertarik. Meskipun iklan produk perawatan bagi pria juga ada, tapi tidak segencar produk perawatan untuk wanita. Kenapa? 

Menurut teori yang entah siapa pencetusnya, Pria memang makhluk visual yang senangnya melihat yang indah-indah (baca: cantik). Wanita cantik berdasarkan gambaran UMUM pria (tidak semua) adalah putih, langsing, tinggi, mulus, berhidung mancung, bermata indah, berambut panjang, dan sebagainya. Maka tak heran dan wajar sajalah jika para produsen dengan melihat fakta pasar, lebih menggencarkan produk-produk perawatan untuk dipakai wanita yang katanya untuk mengalihkan dunia sang pria. 


Jika ingin dilirik oleh”nya”, maka cantiklah, langsinglah, putihlah… Setidaknya itulah yang menjadi ide akan syarat mendapatkan “cinta”si dia berdasarkan iklan produk perawatan tersebut. 

Sementara, tak jarang juga kita temui wanita cantik tapi memilih pasangan yang biasa-biasa saja, bahkan tidak perlu tampan. Wanita berbeda dengan pria yang lebih terpesona oleh penampilan fisik, meskipun ada juga wanita yang seperti itu. Tapi, kebanyakan wanita lebih mendambakan pria yang bisa mengerti dirinya, yang bisa membuatnya nyaman, yang bisa menyentuh hatinya, perasaannya. Wanita akan tersanjung jika ia diberi perhatian dan akan melambung jika ia diberi pujian. Fisik? Itu point ke dua, atau point ke sekian.

       Maka, jika ingin meluluhkan hati wanita, berilah ia perhatian dan berilah ia pujian…

Secara umum, kelemahan Pria adalah di mata, kelemahan wanita adalah di telinga. 
Mata untuk pria, telinga untuk wanita. 
Yang ada adalah istilah “Pria mata ke ranjang” bukan “wanita mata ke ranjang” (bukan keranjang) 
Yang ada adalah lagu “Karena Wanita Ingin Dimengerti” bukan “karena pria ingin dimengerti”

Tapi jangan buru-buru menjudge keseluruhan, karena TIDAK SEMUA pria lemah di Mata dan wanita lemah di Telinga. 

Sebenarnya, ini adalah soal pola pikir menyikapi yang mana yang benar-benar cantik sejati, dan yang mana yang benar-benar pujian atau perhatian tulus. Kenapa kalah dengan teori “pria makhluk visual dan wanita makhluk sensitif”?

Ketika pikiran kita sudah terbiasa dengan fakta bahwa kecantikan sejati bukan dari luar tapi dari dalam, bahwa kecantikan fisik dapat pudar seiring waktu, juga bahwa perhatian yang benar-benar jujur tak dapat dinilai hanya dari perkataan tapi dari keseriusan tindakan, maka mata dan telinga pun akan lebih cerdas memilah kualitas.

Dan mereka yang berbeda dengan kebanyakan pria yang hanya menilai kecantikan dari fisik, dan kebanyakan wanita yang terlalu lugu menanggapi setiap perhatian dan pujian sebagai keseriusan, mereka itulah manusia-manusia unik dan jenius. Karena mampu melihat yang tak terlihat, dan mendengar yang tak terdengar…
Sumber: al-adibah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar