Rabu, 18 Mei 2011

Cinta, Kesedihan, Kekayan, Gembira



Alkisah di sebuah pulau kecil tinggallah CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KEGEMBIRAAN, KESEDIHAN dan sebagainya. Mulanya mereka hidup bersama dengan aman dan saling memerlukan.

Namun suatu hari badai datang menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba bergelombang dan menimbulkan ombak yang sangat besar dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau itu berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat bimbang karena ia tidak pandai berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk meminta bantuan. Sementara itu, air semakin naik membasahi kaki CINTA.

Tidak lama kemudian terlihat KEKAYAAN sedang mendayung perahu, "KEKAYAAN! Tolonglah aku...!" teriak CINTA.
Dengan segera KEKAYAAN pun menjawab, "Ohh,! Maafkan aku CINTA... Perahuku telah penuh dengan semua hartaku. Aku tak dapat membawamu bersama, nanti perahu ini akan tenggelam. Lagi pula tak ada ruang lagi untukmu di perahuku ini..."

CINTA sedih sekali, namun kemudian dia melihat KEGEMBIRAAN melintas di depannya dengan sebuah perahu.
"KEGEMBIRAAN! Tolongkah aku...!" teriak CINTA. KArena KEGEMBIRAAN terlalu gembira mendapatkan sebuah peahu, dia tidak mendengar teriakan CINTA yang sedang mengharap pertolongan. KEGEMBIRAAN terus berlalu. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.

Tak lama kemudian berlalulah KECANTIKAN didepannya.
"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu...!" teriak CINTA.
"Wah, CINTA kamu sudah basah dan kotor, aku tidak bisa membawamu bersama. Nanti kau akan mengotori perahuku yang indah ini...!" sahut KECANTIKAN.
CINTA amat sedih mendengarnya. Cinta mulai menangis terisak-isak."Apa salahku, mengapa semua temanku tidak memperdulikan aku?"

Ketika CINTA sedang menangis, lewatlah KESEDIHAN dengan perahunya. "Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu..." kata CINTA.
"Maaf, CINTA, aku sedang bersedih dan aku ingin sendirian..." kata KESEDIHAN sambil terus mendayung perahunya.

CINTA mulai putus asa. Air semakin naik dan nyaris meneggelamkannya. CINTA terus berharap agar ada yang akan menyelamatkannya.
Lalu CINTA berdoa, "Oh TUHAN tolonglah aku, apa yang akan terjadi pada dunia tanpa aku, tanpa CINTA..."

Pada saat yang kritis itu, tiba-tiba CINTA mendengarsuara memanggil namanya,
"CINTA! Marilah cepat naik ke perahuku..."
CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat orangtua berjanggut putih panjang sedang mendayung perahunya. CINTA pun nail ke perahu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Setibanya di pulau seberang, orangtua itu menurunkan CINTA dan segera meninggalkan pulau itu. Ketika itulah CINTA baru sadar bahwa dia tidak mengetahui siapakah orangtua yang menolongnya. CINTA segera bertanya kepada salah seorang penduduk di pulau itu, siapa orangtua itu sebenarnya.

"Oh, orangtua tadi? Dia adalah WAKTU!" kata orang itu.

CINTA pun bertanya lagi. "Tapi mengapa dia menyelamatkan aku? Aku tak kenal dia. Sedangkan kawan-kawan yang mengenaliku saja tidak mau menolongku?" tanya CINTA keheranan.

"Sebab, hanya WAKTUlah yang tahu betapa berharganya CINTA itu," kata orang itu.

Setelah itu mengertilah CINTA akan manfaat kehadirannya di dunia ini.


Sumber: Faruq dalam Kotak Berisi Kasih dan Kisah Menggugah lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar